Showing posts with label time. Show all posts
Showing posts with label time. Show all posts

Tuesday, July 28, 2015

Perjalanan Spiritual

Assalamualaikum..

Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Taqabbal ya Qarim..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah, Mohon maaf lahir dan batin..

Kalau ditilik mundur, sudah banyak moment-moment berlalu, mundur deh dari bulan puasa, wisudaan, jalan-jalan ga jelas ngabisin duit dengan dalih ambil seperangkat toga, mundur lagi, masuk ke bulan April, perjalanan spiritual yang udah ketebak lah ya, Umroh..

Alhamdulillah, Allah sudah beri kesempatan. Kalau istilah orang awam, Allah sudah memanggil kita untuk jadi tamu Nya di Baitullah. Alhamdulillah sekali, setelah lebih kurang setahun berhijrah, Allah begitu Maha Kuasa, panggil saya ke Tanah Suci. Perasaannya gimana? lebih kurang awal-awal sebelum pergi, ya percis kayak mau ke Korea, yah masih antara percaya ga percaya. Maklum lah jarang ke luar negeri. :(

Kami berangkat pada tanggal 2 April 2015. Bersama mama, abah, dan nenek, dengan travel yang sudah pernah dicoba ortu, di mana rombongan yang dibawa kurang dari 20 orang saja.

Jema'ah ID Card 


Perasaannya saat mau berangkat gimana? ya seneng banget, sekaligus banyak-banyak ngucap tobat, biar selamat sampai tujuan.
Boading pada pukul 2 siang waktu Jakarta, melalui lebih kurang 9 jam perjalanan dalam pesawat tanpa transit, sampai pada pukul 7.30 malam, waktu Jeddah.

Di perjalanan sibuk foto-fotoin awan yang Masyaallah cantiknya

Langit biru nya :3

Udah senja-senja cantik, mau magrib dan sudah masuk beda rentang waktu dengan Indonesia

Penampakan Negeri Arab malam hari, Masyaallah terang benderangnya negeri minyak.

Alhamdulillah sampai, tapi berhubung pesawat yang dipakai parkirnya di terminal haji, jadi ya sepi dan jauh jalannya.

Terminal Haji, King Abdul Aziz, Jeddah

Setelah menunggu kurang lebih 3 jam, mengurus barang dan lain-lain, barulah kami bersama rombongan menuju bus kami untuk segera ke Madinah. Pengalaman pertama melihat jalanan kota Jeddah di malam hari, kalau tidak salah pukul 9 malam. Jalanannya luas, mobil yang berseliweran yah kece-kece gitu. Shocking moment adalah sempat melihat 2 mobil crash tabrakan depan mata dan nge drift dua-dua nya. Luar biasak.


Tengah malam sekitar jam 12, ternyata dibeliin makan, yaitu semacam KFC nya Arab, ayam Albaik. Superrrrrrrr. lupa difoto ayamnya, saking laparnya dan keenakan, LOL.
Isinya 1 potong ayam gedee, pake roti, sayangnya ga ada saos sambel, cuma saos tomat dan saos bawang putih. Tapi karena ayamnya udah berbumbu kuat, jadi enak aja. Ya Allah semoga bisa ngerasain lagi. 

Sampai di Madinah pas adzan subuh, dan pagi nya baru ke Nabawi.

Akhirnya melihat langsung payung-payung yang indah ini







jalanan kota, sukaaa bangettt. Langit Madinah masih biru. 





Hari Sabtu nya ke Mesjid Quba

Bersama rombongan Maknah Tour, sekitar 12 orang.

Masih Mesjid Quba. Indah ya...:')

Raudhah, sekitar taman syurga. Semoga semua umat Muslim bisa kemari. Saya juga pengen lagi kemari, ga akan puas.



pengen ini lagi loh, pizza hut nya Arab

Makanan Arab emang super banget Masyaallah deh. Meski beberapa ga cocok di lidah, seperti buah zaitun kalau dimakan langsung, beberapa sauce yang entah terbuat dari apa, tapi beberapa banyak juga yang enak (tapi tinggi lemak) semacam kebab, martabak arab, ayam al baik :(


Ini penampakan gedung di Jeddah yang sebenarnya banyak dan mewah-mewah. 
Perbedaan Jeddah dan Tanah suci kerasaa banget. Jeddah lebih metropolis dan gedung dimana-mana. Tapi ga se crowded ibukota kite. Jarak gedung ke gedung ga begitu rapat dan jalanannya lapang mulus sekaleh.



Perjalanan rasanya ga mau berakhir. Beruntunglah orang-orang yang tinggal di Mekah atau pun Madinah, dimana tempat yang sudah dijamin Allah keamanannya, diharamkan segala maksiat, dan hidup kita cuma fokus untuk ibadah. Indahnya dimana saat adzan tiba, toko-toko ditutup, orang-orang berjalan ke mesjid. Sedikit pun keinginan untuk maksiat ga ada, karena Allah akan tegur langsung.
Wanita-wanita semua menutup tubuhnya, ga ada tuh yang sok cantik pamer aurat, lah mereka aslinya jauh jauh lebih cantik. Pernah tuh waktu mau pulang di Jeddah, pemeriksaan passengers pake scan, karena bagian cewek dan cowok dipisah, jadilah yang meriksa kami adalah cewek arab dan salah satunya lepas jubah dan hijab mereka. Masyaallah, badannya kayak model, kita mah cuma kayak biji apel (re: biji apel) -___- Nah gitu. 

Untuk sifat dan karakter, ya seperti pada umumnya orang-orang di luar Asia, khususnya Indonesia. Mereka tegas, tidak bisa dibilang ramah, dan seradak-seruduk sana sini kalau jalan, sering tuh kepala lu keinjek pas lagi sujud (nah ini banget). Wajar aja sih, disono manusia berjuta-juta kalau mau jalan sopan ya bisa kejepit atau minimal kesenggol badan mereka yang lebih gede dari kita. Tapi, kalau mereka memang salah, apalagi nyenggol orang tua, mereka minta maaf benar-benar dengan menaruh tangan di dada dan membungkuk tanda hormat sambil bilang maaf. Ini kasusnya cewek loh ya,, kalo cowok ga tau gimana. Tapi bukannya mereka ga ramah, sekali lagi kendalanya adalah bahasa. Kebanyakan mereka tidak begitu fasih bahasa inggris juga. Mereka harus tegas untuk mengatur jutaan manusia setiap waktu, biar bisa dengan nyaman beribadah disana.

Meski pun begitu, semua juga bakal pengen balik lagi ke sana. Semoga seluruh umat muslim yang ingin pergi umroh atau haji bisa disegerakan dan dilancarkan perjalanannya, Aamiin...

Wednesday, September 4, 2013

First Love


This writing is made cause now I have a spare time that I don't know whether later on I will have time to write this, or perhaps I will forget and not write at all.

I may not a romantic person, who can express I love you, I need you, every time, to every one I want and I love. I personally never say honey, darling, and bla bla, kiss or hug someone tightly to show them that I love them. I indeed not that kind of person. However, I can't hold myself to write this, since I think I better express it with words, here, more comfortable, with the way I am.

If I could tell "Father is every woman's first love" yes, indeed according to my opinion. What if sorry to say, something happen to them or their father which is create any 'hate effect' but well, your father is still your first love, no doubt.

Who is gonna worry that much even though never tell it out loud?
Who else gonna leave some events just to accompany you going somewhere?
Who else gonna buy you something you want, even you just state it once with not serious way?
Who else the one who bring you go out every day when you feel bored at home?
Who else the one who'll ask you where you going, with who, and by what?
Who else the one who'll get jealous inside when there's boy friends play at home?
Who else the one hit you when you crying at the past because he wants you to be a strong girl, not weak and always wanna buy every things?
Who else the one who you get awkward with when you're grow up?
Who else the one who you gonna hug but you feel ashamed since you become a beautiful lady, not children anymore?
Who else the one who can hold tears very well?
Who else the one who'll pretend to not see when you're crying?
Who else the one who you gonna spend time with, going around the city at night, feeling safe without any worries?
Who else the one who buy you a lot of food while you feel full already or you're on your diet?
Who else the one who gonna protect you so hard till the time when you're taken by someone in the future?
Who else the one who gonna feel don't wanna let you taken by your soul mate, but still let you go for your happiness and try to believe that man?
Who else the one who gonna do everything, even let you go with your soul mate, to see your bright smile besides your first love?

Who else?


Nobody......





But Daddy did....




Tuesday, July 9, 2013

What I've Learned

Ketika kamu berfikir lebih baik dari orang lain karena kamu hebat dalam satu hal, seketika itu pula benih-benih keangkuhan muncul dalam diri kamu.
Mungkin terkadang kita merasa heran dengan seseorang yang suka ini itu yang baik ataupun tidak, namun semua itu hanyalah perbedaan konsep pandangan hidup. 

Aku memandang dunia ini dengan caraku sendiri, dan kamu memandang dengan cara yang berbeda, dari sisi yang berbeda.
Seiring dengan bertambahnya usia, kamu akan lebih menyadari dirimu, memandang hal-hal disekitarmu dengan lebih teliti.
Ketika kamu beranjak dewasa, banyak hal yang berubah, definitely.
Dari segi fisik, mental, pemikiran, cara pandang, gaya hidup, dan lainnya.
Seperti yang terjadi pada aku, banyak sekali.

-Berusaha mengenal diri sendiri.
-Mulai bersyukur atas apa yang ada sekarang.
-Mulai berlatih untuk selalu berfikir positif.
-Mulai meng-improve dan meng-upgrade setiap bagian yang sekiranya perlu diperbaiki.

Hidup memang tidak perlu dijalani terlalu serius.
Tapi kamu harus tahu dan mengerti, kapan waktunya untuk serius dan waktu berlelucon.
Kembali lagi masalah pandangan hidup, dimana dunia seketika penuh dengan peng-kritik yang bisanya cuma mengurusi hidup orang lain dan men-judge seenak yang kita mau.
Kamu bebas menjalani hidup kamu, tergantung cara pandangmu.
Aku disini hanya berbagi tulisan, jalan fikirku.

Ketika kamu merasa down, merasa jenuh, merasa muak dengan hidup ini, ketika jalan fikirmu tak lagi selaras dengan apa yang ada di sekitarmu.
Ingatlah satu hal, bahwa setiap bagian tubuh, jantungmu, lambungmu, otakmu, dan bagian-bagian terkecil yang bahkan selalu terabaikan, mereka bekerja gotong-royong tanpa henti demi kamu. Ketika kamu berfikir tidak ada seorang pun yang peduli kepadamu, baca kembali kalimat sebelum ini.

Hampir 20 tahunku jalani hari-hari di dunia, baru 2 tahun terakhir ini lah aku mulai mengerti tindak-tanduk dunia, mengerti bahwa hidup ini bukan sekedar bangun tidur hingga kamu tidur lagi. Hidup ini adalah kanvas putih yang harus warnai dengan warna dari dalam diri kamu yang sebenarnya, bukan hitam kelam, bukan pula kosong tanpa warna. 



Sunday, June 2, 2013

Curahan Hati di Hari Minggu

Siang para jiwa muda di manapun anda berada..

Berusaha untuk membangun self defense yang positif maka dari itu saya menulis disini. Hari-hari kemarin cukup penat, ternyata seperti ini toh rasanya dikejar deadline, kalender handphone nyaris penuh dengan isi deadline tugas dan hal-hal penting lain. Gini rasanya beberapa waktu tidur larut buat ngejain sesuatu, akibat dari SKS (sistem kebut semalam). Gini rasanya seharian berada di luar kamar dan sibuk dengan aktivitas tertentu. Gini rasanya menghadapi berbagai macam sifat dan tingkah laku orang, dimana kesabaran dan menekan keegoisan diri itu sangat diperlukan.

Intinya, saya belajar banyak di semester ini.. S-2 (min dua semester) sebelum mulai kalang kabut nyari tempat magang. Review sebentar yuk, semester pertama dimana penyesuaian dengan lingkungan yang sangat-sangat baru. Saat pertama kalinya merantau ke luar pulau, buat cari ilmu. Jujur kalau ingat saat-saat itu cukup bikin ga ngerti juga sama diri sendiri. Saya paling susah menyesuaikan diri kalau diantara orang-orang baru ada orang-orang yang saya tahu/kenal. Ga ngerti. Orang justru mencari orang yang sudah dikenal agar lebih mudah beradaptasi, tapi saya tidak begitu. Yah, saat mulai masuk kelas semester 1, kebetulan di kelas saya sendiri, belum ada yang saya kenal selain teman satu matrikulasi atau pun teman ospek, yang notabene tidak begitu dekat. Semester 1 saya mencoba bergabung di klub dance, namun hanya bertahan dua hari, karena tidak bisa membagi waktu antara latihan dan akademik. Saya juga memberanikan diri untuk daftar di BEM kampus, ikut training selama 3 hari, tapi tidak terpilih. Allah punya rencana lain, dan semester 2 cukup pendek, cukup terkejar-kejar dengan tugas, dimana semester pendek selalu menjadi semester yang paling buru-buru kesannya. Saat itu dimana saya belajar banyak tentang CV, interview kerja, presentasi, dan lainnya. Nothing special but i learn much. Semester 3, disini kelasnya cukup asik, meski ya kena kelas sisa berhubung telat enroll. Saat itu saya belajar banyak tentang "Job satisfaction" tepatnya HR thingy dan bagaimana psikologi sangat berpengaruh dalam pekerjaan. So far yang paling memorable dari semester tersebut ya subject itu. Semester 4, inilah rencana lain yang Allah atur. Tahun sebelumnya saya banyak berangan pengen ikut kepanitiaan ospek & farewell major, tapi gagal karena sesuatu dan lain hal. Rencana lain ini yaitu semester 4 saya lalui dengan belajar di brand new environment, di Busan South Korea. Kalo saat itu saya keterima di BEM, ataupun ikut kepanitiaan mungkin ga bakal tuh join program ini. Unforgettable memory deh pokoknya. Semester 5, ketemu lagi semester pendek, officially masuk tahun kedua di semester pendek. Kalang kabut lagi, seminggu ketemu subject masing-masing dua kali. I learn about Finance & Institutions and feel a bit cultural shock since i just came back from Busan and should adapt (once more) in this learning system. Semester 6 now.........

I learn a lot and try hard to change my bad behaviors, semester dimana saya belajar banyaaaak banget. Mulai dari awal semester saya niatin buat merubah beberapa hal :
1. Ga boleh ngeluh apapun yang terjadi
2. Positive thinking
3. Bersyukur
4. Apa yang bisa dikerjain, kerjain! 
5. Lebih berani
6. Ungkapin apa yang nge-ganjel di hati.
7. Jangan Egois
8. Jangan ikut2an ngatain orang.
9. Silent is Gold and better than bullshit & rubbish words.

Yah, mari kita kaji beberapa poin. Saya udah mencoba untuk tidak mengeluh, sesusah apapun tugas dan lain2 yang saya hadapi. Why? semakin ngeluh akan semakin capek, semakin sulit tugas yang kalian kerjakan.   Selalu liat sisi positif dari apapun yang terjadi, selalu berfikir optimis. Bersyukur, hal yang paling penting. Apapun yang kalian punya, siapapun dan dimanapun kalian, bersyukurlah. Jangan menunda, alhamdulillah semester ini niat untuk belajar semakin oke, meski masih perlu peningkatan di masa-masa mid term yang penuh godaan lahir batin. Jangan egois, yes. I learn a lot, jangan hanya mikirin perasaan kalian dan enak nya di kalian. Try to expand your responsibility but also help the other to expand their own capability. 

Hal yang paling susah menurut saya adalah poin ke 6. Terkadang saya merasa bersyukur dikala orang-orang di sekitar mood nya senggol bacok, mood saya justru bagus dan bisa di atur. Tapi, ketika saya merasa sedang di zona sensitif, saya tidak tahu apakah orang-orang di sekitar saya tahu itu atau tidak. Saya tetap diam berusaha menenangkan diri, membuang jauh2 aura negatif sampai hilang dengan sendirinya. Terkadang pula saya ingin mengungkapkan sesuatu yang saya kesalkan, tapi selalu saya tunda karena menunggu waktu yang tepat agar tidak menyinggung pihak lain. Setelah itu tidak lama kemudian, kesensitifan saya sudah hilang, dan kekesalan itu pun tidak terungkapkan. 



Saya tidak punya prinsip apapun mengenai hal ini, hanya saja saya tidak ingin menyakiti hati siapapun, mengingat peribahasa "karena nila setitik,rusak susu sebelanga" dan istilah "lidah itu lebih tajam dari mata pedang" 

Nah ada satu lagi yang perlu saya pelajari, be professional! dalam hal apapun.
Some points :
1. Setiap kepala punya jalan pikiran yang berbeda, berusaha punya prinsip, tapi tidak terlalu keras.
2. Be professional, yes.
3. Jangan egois & complain.

Semoga menjadi pelajaran juga bagi semuanya. Memang postingan saya cenderung muter-muter dan ga terfokus. Tapi selama bisa diambil pelajarannya, saya merasa senang. Sampai jumpa di postingan selanjutnya! - Sweet regards, UY.